materi samba server
1. Sejarah Lahirnya Samba
Bertahun lalu, di
masa awal PC, IBM dan Sytec mengembangkan sebuah sistem network yang
disebut NetBIOS (Network Basic Input Operating System). NetBIOS
merupakan software yang menyediakan interface antara program dan
hardware network. Pengalamatan dalam NetBIOS menggunakan nama 16 bit
yang sekarang dikenal sebagai NetBIOS Name. Di dalam lingkungan Windows
NT, NetBIOS Name disebut juga Computer Name.
Kemudian Microsoft menambahkan sebuah feature berupa I/O redirection, sehingga sebuah resource local (printer, hard disk) bisa diakses melalui network oleh komputer lain, dengan bentuk, bau dan rasa seperti recource local
di komputer yang sedang mengakses tersebut. Jika anda pengguna LAN
Manager atau MS-DOS Client, anda tentu familiar dengan command "Net use
drive: \\computer name\share name" atau pengguna Windows dengan perintah
Map Network Drive. Keduanya membuat satu remote resource di komputer yang menjalankan perintah tersebut seolah-olah berada di komputer itu.
Microsoft menyebut penambahan feature ini
sebagai NetBEUI. Hal ini yang kemudian disalah artikan bahwa NetBEUI
merupakan protokol standar dalam lingkungan network dari Microsoft.
Padahal nama dari I/O Redirection dari NetBEUI adalah SMB (Server
Message Block) atau menurut istilah Microsoft CIFS (Common Internet
File System). Keterangan lengkap mengenai protokol SMB ini bisa dibaca
di RFC 1001 dan 1002.
Dalam protokol
standar LAN Manager dan Windows (NetBEUI, alias SMB, alias CIFS), hal
terpenting yang menjadi urat nadinya adalah kemampuan file dan print
sharing, serta kemampuan browsing. Kemudian dengan munculnya NT,
ditambahkan dua feature tambahan yaitu authentication dan authorization untuk
setiap servis yang akan diakses. Jadi jika kita bicara NetBEUI,
sebenarnya ada 2 komponen yang terdapat di dalamnya; (1) NetBIOS sebagai
pengenal komputer yang satu dengan lainnya dan (2) I/O Redirection
sebagai fasilitas untuk memberikan share dan mengakses shared resources komputer lain.
Bulan Desember
1991, merupakan sejarah kelahiran Samba Server, yang dibuat oleh
seorang Andrew Tridgell, mahasiswa PhD (Doktor) Ilmu Komputer di
Australian National University (ANU), Canberra, Australi. Singkatya,
tahun 1992 project Samba dibuat untuk mengatasi persoalan yang muncul
dikala dia hendak menghubungkan komputer miliknya (Linux) dengan
komputer (Ms.Windows). (Sebenarnya samba telah dibuat sebelumnya namun belum diporting ke Sistem Operasi Linux. Tahun
1992, merupakan awalnya berdiri team Samba yang pada waktu itu
beranggotakan Jeremy Allison, Jochen Hupert, Matthew Harrell, Frank
Varnavas dan beberapa hacker lain yang tersebar diseluruh dunia.
2. Pengertian samba
Samba Server merupakan sebuah
protokol yang dikembangkan di Sistem Operasi Linux untuk melayani
permintaan pertukaran data antara mesin Ms. Windows dan Linux.
Disamping untuk melayani file
sharing antara Windows dan Linux, Samba juga merupakan salah satu
protokol yang digunakan di Sistem Operasi Linux untuk melayani pemakaian
data secara bersama-sama.
Apa kira-kira yang menjadi dasar
pengembangan Samba? Sebenarnya yang menjadi dasar dari pengembangan
Samba adalah protokol SMB yang merupakan singkatan dari Server Message
Block yang merupakan protokol standard yang dikeluarkan oleh Microsoft
yang digunakan oleh Windows. Fungsi SMB dalam Windows adalah sebagai
protokol yang digunakan untuk membagi data, baik dari perangkat CD-ROM,
hard disk, maupun perangkat keluaran seperti printer dan plotter untuk
dapat digunakan bersama-sama.
Berikut adalah beberapa pengertian dari SAMBA :
a. Samba
adalah program yang dapat menjembatani kompleksitas berbagai platform
system operasi Linux(UNIX) dengan mesin Windows yang dijalankan dalam
suatu jaringan komputer. Samba merupakan aplikasi dari UNIX dan Linux,
yang dikenal dengan SMB(Service Message Block) protocol. Banyak sistem
operasi seperti Windows dan OS/2 yang menggunakan SMB untuk menciptakan
jaringan client/server. Protokol Samba memungkinkan server Linux/UNIX
untuk berkomunikasi dengan mesin client yang mengunakan OS Windows dalam
satu jaringan.
b. Samba adalah sebuah software yang bekerja di sistem operasi linux, unix dan windows yang menggunakan protokol network smb (server massage block). Smb adalah sebuah protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh Microsoft dan OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-server yang menyediakan sharing file dan printer serta tugas-tugas lainnya yang berhubungan.
Perbedaan smbd dengan nmbd
Sebenarnya Samba disusun atas dua damon, yatu smbd dan nmbd. Smbd adalah daemon yang secara nyata menangani servis sharing file sistem dan printer untuk klien. Pada saat sebuah klien melakukan autentikasi, smbd akan membuatkan duplikat dirinya, bagian asli akan kembali ke port 139 untuk mendengarkan permintaan baru dan bagian duplikat menangani koneksi terhadap klien. Dulikat ini juga mengubah ID user efektifnya dari root ke user yang terautentikasi. Misalnya , kalau user “smkti” melakukan autentikasi dengan smbd, duplikat baru akan berjalan dengan permisi “smkti”, dan bukannya permisi “root”). Duplikat ini akan berada di memory selama masih terkoneksi dengan klien.
Daemon nmbd bertanggung-jawab untuk menangani permintaan server name NetBIOS. Ia akan mendengarkan port 137, tidak seperti smbd, nmbd tidak membuat contoh dirinya untuk menangani setiap pertanyaan. Kedua daemon
Selain 2 daemon utama di atas, aplikasi samba juga mempunyai beberapa program pendukung yaitu :
- smbclient, aplikasi di klien dengan tampilan mirip ftp untuk mengakses SMB resource share (mengakses share files)
- smbtar, Program yang memback up data yang dishare. Mirip tar di Linux.
- Nmblookup, Program yang membantu mencari nama (names lookup) dengan memanfaatkan NetBIOS over TCP/IP. Nmblookup dapat digunakan untuk meresolve dari nama komputer ke nomor IP dan sebaliknya.
- smbpasswd, Program yang memungkinkan administrator mengatur password yang terenkripsi yang dipergunakan oleh Samba Server.
- Smbstatus, Program yang memonitor status terakhir dari share resources yang diberikan oleh Server Samba.
- Testparm, Program kecil untuk melakukan proses debug (memeriksa parameter) terhadap file konfigurasi Samba (smb.conf)
- Swat, Samba Web Administration Tool, program bantu yang memberikan interface model web untuk mengadministrasi Samba. SWAT mempermudah edit smb.conf (file konfigurasi Samba) mengatur resource share, melihat status Samba terakhir, dengan dukungan file help yang sangat bermanfaat.
a. Menghubungkan
antara mesin Linux (UNIX) dengan mesin Windows. Sebagai perangkat lunak
cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh samba software, mulai
dari menjembatani sharing file, sharing device, PDC, firewall, DNS,
DHCP, FTP, webserver, sebagai gateway, mail server, proxy dan lain-lain.
Fasilitas pengremote seperti telnet dan ssh juga tersedia. Salah satu
keunggulan lainnya adalah adanya aplikasi pengaturan yang tidak lagi
hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis yaitu swat. Menempatkan
masin Linux/UNIX sebagai PDC (Primary Domain Controller) seperti yang
dilakukan oleh NT dalam jaringan Wondows.
b. Samba
PDC (Primary Domain Controller) bertujuan sebagai komputer yang akan
melakukan validasi user kepada setiap client yang akan bergabung dalam
satu domain tertentu, dengan kata lain hanya user yang terdaftar yang
diijinkan masuk ke domain tersebut dan mengakses semua fasilitas domain
yang disediakan.
c. Dapat berfungsi sebagai domain controller pada jaringan Microsoft Windows.
4. Keunggulan SAMBA
a. Gratis atau free
b. Tersedia untuk berbagai macam platform
c. Mudah dikonfigurasi oleh administrator
d. Sudah terhubung langsung dengan jaringan
e. Mudah dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan administrator
f. Mempunyai performa yang maksimal.
b. Tersedia untuk berbagai macam platform
c. Mudah dikonfigurasi oleh administrator
d. Sudah terhubung langsung dengan jaringan
e. Mudah dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan administrator
f. Mempunyai performa yang maksimal.
g. dan jarang ditemui masalah dalam penggunaannya di jaringan
h. Dapat diandalkan karena jarang terjadi kesalahan.
5. Prinsip dan Cara Kerja Samba
Samba
terdiri atas dua program yang berjalan di background: SMBD dan NMBD.
Secara singkat dapat disebutkan bahwa SMBD adalah file server yang akan
menghasilkan proses baru untuk setiap client yang aktif sementara NMBD
bertugas mengkonversi nama komputer (NetBIOS) menjadi alamat IP
sekaligus juga memantau share yang ada di jaringan. Kerja SMBD sendiri
diatur melalui file konfigurasi /etc/samba/smb.conf. Dengan membuat file
konfigurasi yang tepat, Samba dapat dijadikan file server, print
server, domain controller, dan banyak fungsi lainnya.
Dengan
berkembangnya TCP/IP, maka NT 4.0 menambahkan satu feature yang disebut
Windows Socket (Winsock.dll). Gunanya agar protokol NetBEUI yang tidak
bisa routing, bisarun-over protokol yang bisa routing
seperti TCP/IP. Para pengguna Novell Netware mungkin familiar dengan
istilah “IPX encapsulated with TCP/IP”., nah seperti itulah proses
NetBEUI yang run over TCP/IP. Di sini letak keunggulan Samba, karena
setiap proses RPC (Remote Procedure Call) membutuhkan satu protokol
transport, maka begitu kita install protokol TCP/IP di Windows, kemudian
kita jadikan IP address Samba sebagai WINS (Windows Internet Name
Server) dari komputer itu, maka… voala… Windows akan menganggap mesin
LINUX kita sebagai Windows.
WINS
itu sendiri tidak lain adalah NetBIOS Name Service (NBNS). Yang
melakukan proses Name Resolution dan Browsing. Memang, WINS = NBNS, yang
merupakan servis di mana NetBIOS Name di-resolve ke IP address, mirip
seperti DNS (Domain Name Service) yang me-resolve IP adress ke host
name.
5. Instalasi Samba Server
1. Siapkan
computer dengan OS XP yang nantinya akan menjadi client dan software
VirtualPC dengan OS Debian 6 yang akan menjadi server samba.
2. Sebelum
VirtualPC dihidupkan, aturlah network adapter VirtualPC anda
menggunakan seting bridge yang diarahkan ke eth0. Caranya adalah klik
kanan pada tab Debian 6 lalu pilih Settings --> Hardware -->Network Adapter --> Bridged --> OK
3. Kemudian aturlah IP address pada computer fisik sesuai dengan skenario, yaitu 192.168.5.4
4. Hidupkan VirtualPC, lalu atur IP address sesuai skenario, yaitu 192.168.5.3
5. Lakukan uji coba koneksi dengan ping dari komputer fisik ke VirtualPC. Pastikan kedua PC tersambung sempurna.
6. Lakukan ping juga dari VirtualPC ke komputer fisik. Pastikan kedua PC saling terhubung.
7. Jika
telah selesai menghubungkan computer fisik dengan VirtualPC. Langsung
saja kita mulai instalasi samba server, langkah pertama adalah
menginstal paket apt-get install samba samba-client swat
8. Jika dalam proses instalasi anda ditanya Do you want to continue [Y/n]? ketiklah y lalu tekan enter
9. Dalam proses instalasi kita akan diminta untuk mengisikan workgroup, isikan saja workgroup sesuai keadaan yang ada.
10.Tunggu sampai proses instalasi selesai.
4. Konfigurasi Samba Server
11.
Buatlah sebuah folder(direktori), missal /home/tekaje/sharing. Caranya
adalah masuklah dimana anda akan membuat folder lalu buatlah folder
dengan cara ketik mkdir sharing kemudian tekan enter. Lalu ubah mode direktori menjadi 777 dengan cara ketikkan perintah chmod –R 777 sharing dan tekan enter.
12.
Untuk mengakses folder samba, kita memerlukan user khusus. Untuk itu
kita perlu membuat user samba. Caranya adalah ketikkan perintah useradd
nama_user, karena disini saya menggunakan nama user siswa maka perintah
yang dijalankan adalah useradd siswa lalu tekan enter. Setelah membuat user, kita juga harus membuat password caranya ketikkan smbpasswd –a siswa lalu enter. Kemuadian masukkan password yang anda inginkan.
13.
Berikutnya kita siapkan konfigurasi sharing untuk direktori
/home/tekaje/sharing. Untuk membuka file konfigurasinya adalah nano /etc/samba/smb.conf
14. Setelah file terbuka, padzinkan untuk dibaca sajaa akhir file tambahkan sintax berikut:
Untuk menyimpan file konfigurasi tekan Ctrl+o lalu untuk keluar tekan Ctrl+x
15. Setelah selesai dengan file konfigurasi, restartlah samba dengan perintah /etc/init.d/samba restart
16. Untuk menguji samba server bukalah file manager pada computer fisik, kemudian akses alamat \\192.168.5.3
17. Saat kita diminta untuk memasukkan username dan password, isikan sesuai user yang telah dibuat pada awal tadi.
18. Jika saat konfigurasi samba dalam file smb.conf tertulis writeable = no maka, saat kita membuat suatu file atau folder maka akan muncul pesan peringatan seperti dibawah ini.
5. Pengujian Samba Server
Buka mykomputer pada computer anda
Selanjutnya ketikan IP Address server
Maka akan muncul permintaan login
Logiiinlah sesuai user dan password yang dibuat
Setelah berhasil login maka aka nada tampilan seperti dibawah ini .
Komentar
Posting Komentar